PELATIHAN PEUYEUMISASI OLEH PT STT, PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN TEKNIK FERMENTASI


judul gambar

Sampah, telah menjadi keresahan kita bersama, pada tahun 2021 bahkan Indonesia tercatat menghasilkan 68,5 juta ton sampah. Kemanakah akan dibawa sampah-sampah sebanyak itu? Institut Teknologi PLN, sebagai salah satu pengembang teknologi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) melakukan penelitian untuk membuat sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Gambar 1 Petugas Menyiram Sampah di Dalam Keramba Dengan Cairan Bioaktivator

Melalui Metode Peuyeumisasi yang telah dipatenkan, kita dapat membuat sampah menjadi listrik. Peuyeumisasi merupakan pengolahan sampah secara mikrobiologi (fermentasi), yang bertujuan untuk mempercepat terjadinya penguraian sampah. Bagaimanakah caranya?

 

Tentunya pertama-tama, sampah dipilah menjadi beberapa jenis yaitu, sampah organik (seperti makanan sisa, kulit buah, tulang ikan atau ayam), sampah anorganik (plastik, botol, kaleng), dan sampah B3 (botol-botol parfume, oli, accu, pestisida, cairan desinfektan, baterai, alat elektronik bekas, bola lampu)

 

Setelah dipilah, tahap selanjutnya mengencerkan cairan bioaktivator (bakteri) yang berfungsi untuk menghilahkan bau, membuat volume sampah menyusut dan lunak. Selanjutnya sampah yang sudah dipilah dimasukkan ke dalam sebuat keramba bambu yang terbuka bagian atasnya dan diberi cairan bioaktivator dengan jumlah perbandingan tertentu, dengan begitu terjadilah proses peuyeumisasi. Sampah yang sedang di peuyeumisasi, harus dibiarkan beberapa hari (tergantung jenis sampah) hingga sampah kering

 

Kemudian sampah akan dicampurkan dengan perekat dan diolah kembali hingga menjadi briket dan digunakan sebagai bahan bakar kompor atau pembangkit tenaga listrik

 

Gambar 2 Pemberian Materi Mengenai Pengolahan Sampah Melalui Proses Peuyeumisasi

 

Pada Bulan Juni 2022 tepatnya hari Selasa-Jumat, 21-24 Juni 2022, PT Sentra Teknologi Terapan ikut bergabung dengan Institut Teknlogi PLN dalam proyek CSR Bantuan PT PLN (Persero) mengenai Program Pengolahan Sampah Melalui Metode Peuyeumisasi di SMKN 2 Kota Bekasi.

 

Peran PT STT pada program ini adalah melaksanakan Pelatihan Peuyeumisasi kepada Calon Operator Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yaitu 5 (lima) orang warga disekitar SMKN 2 Kota Bekasi. PT Sentra Teknologi Terapan, menugaskan 3 (tiga) orang instruktur yang handal di bidang Pengolahan Sampah, agar calon operator dapat mempelajari dengan baik dan dapat mengaplikasikannya

 

Pada kegiatan pelatihan ini, hadir Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Bekasi, Bapak B. Agus Wimbadi, M.Pd. dan dibuka langsung oleh Ketua Tim Pelaksana CSR Program Pengolahan Sampah Melalui Metode Peuyeumisasi Bapak Syarif Hidayat, S.Si., MT. Acara berlangsung lancar dengan lancar hingga hari keempat

 

Kedepannya, SMKN 2 Kota Bekasi akan menjadi Tempat Olah Sampah bagi warga setempat sehingga Kota Bekasi dapat mengurangi limbah sampah dan menghasilkan 20 ton briket perhari untuk dijual kepada pembangkit listrik yang membutuhkan briket sebagai bahan bakar,Sehingga selain mengurangi limbah sampah dan membuat sampah menjadi listrik, kegiatan ini juga membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat.

 

Gambar 3 Foto Bersama

 

PT Sentra Teknologi Terapan, sebagai Lembaga Sertifikasi Kompetensi dibawah naungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada Bulan Juni 2022 telah melaksanakan Uji Sertifikasi Kompetensi kepada 125 orang dan Perpanjangan Sertifikat Kompetensi kepada 66 orang Karyawan PT PLN Tarakan juga 254 orang Karyawan PT Haleyora Powerindo. Selain itu, mahasiswa tingkat akhir Institut Teknologi PLN yang telah menjalani masa magang, sebanyak 64 orang juga telah disertifikasi oleh PT Sentra Teknologi Terapan.